Cari Blog Ini

Jumat, 20 Maret 2015

Aurora menghilang, Gerhana (Matahari) menjelang



       Setelah sekian lama gak pernah posting, bahkan blognya sendiri gak pernah di buka. Ehh kemarin buka-buka, cek dan ricek ternyata banyak juga yang jalan-jalan di blog saya. Ada yang dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan lain-lain. Jadi tumbuh lagi deh jiwa berbagi saya, hehe.

     Ok, sekarang lagi heboh-hebohnya fenomena Gerhana Matahari Total, tepatnya Hari ini tanggal 20 Maret 2015 pada pukul 16:46 WIB.
Namun kali ini sayang sekali, Negeri Zamrud Khatulistiwa tidak kebagian fenomena ini sama sekali. Jika dilihat dari Bulan, tepatnya di Mare Crisium, Bayangan umbra Bulan melintasi beberapa wilayah di dekat kutub utara Bumi.

          Kemarin (Kamis 19 Maret 2015 Tarikh Umum), aktivitas geomagnetik yang dipicu badai-badai Matahari telah merosot jauh. Tak ada lagi badai geomagnetik, tak ada lagi jarum-jarum magnet yang bergoyang enggan diam di stasiun-stasiun geofisika di seluruh penjuru. Sangat berbeda dengan kemarin, saat badai geomagnetik berkecamuk dahsyat dengan skala G4. Tak sekedar menggoyang-goyang jarum magnet, badai geomagnetik ini juga menghasilkan aurora (cahaya kutub) terang benderang yang melebar jauh melampaui wilayah cakupan tradisionalnya. Di belahan Bumi utara, aurora borealis bahkan sempat terlihat di kaki langit St. Petersburg (Russia) dan pulau Hokkaido (Jepang). Padahal normalnya ia hanya muncul di atas Canada dan kutub utara, Pun demikian di belahan Bumi selatan, aurora australis sampai mengintip di kaki langit negara bagian Queensland (Australia). Padahal normalnya hanya menghiasi Antartika.

           Tapi di luar benderangya aurora, bergoyangnya jarum magnet dan gangguan komunikasi radio, sejauh ini tidak belum ada dampak lain akibat berkecamuknya badai geomagetik terbesar sepanjang siklus Matahari ke-24 ini. Belum ada laporan masuk terkait gangguan navigasi kendaraan/kapal/pesawat. Juga belum ada laporan gangguan jaringan listrik tegangan tinggi. Pun belum ada gangguan terkait aplikasi-aplikasi berbasis komunikasi satelit.

          Selagi aurora menghilang di langit, Bumi sedang bersiap menyaksikan peristiwa langit lainnya: Gerhana Matahari Total, yang akan terjadi pada Jumat 20 Maret 2015 Tarikh Umum. Wilayah gerhana berada di belahan Bumi utara, mencakup segenap Eropa, sebagian Asia (Asia barat dan tengah) dan sebagian Afrika (Afrika utara). Peta wilayah gerhana seperti tercantum di sini memperlihatkan zona umbra sebagai lintasan selebar 463 kilometer, namun hanya menyinggung ujung daratan Skandinavia saja. Di luar daerah tersebut, semuanya hanya tercakup ke dalam zona penumbra sehingga hanya akan melihat gerhana sebagian. Puncak gerhana terjadi pada pukul 16:46 WIB, dimana totalitas berlangsung selama 2 menit 47 detik. Kontak awal gerhana terjadi di Samudera Atlantik tepat saat Matahari terbit setempat, yakni pada pukul 14:41 WIB (zona penumbra) 16:09 WIB (zona umbra). Berangsur-angsur kemudian bayangan Bulan bergerak ke arah timur hingga berujung pada kontak akhir gerhana di daratan Russia bagian tengah, yang terjadi pada pukul 17:21 WIB (zona umbra) dan 18:50 WIB (zona penumbra).

Indonesia? Tidak seperti tahun kemarin (https://ekliptika.wordpress.com/2014/04/24/menyongsong-gerhana-matahari-29-april-2014/), kali ini tanah Nusantara tak tercakup ke dalam wilayah Gerhana Matahari Total ini, entah di zona umbra maupun penumbra. Indonesia baru akan 'berpesta di tahun depan, tepatnya pada 9 Maret 2016 Tarikh Umum, kala Gerhana Matahari Total menyapa seluruh penjuru Nusantara.
* Sumber: Pak. Ma'rufin Sudibyo (Link artikel)
* Thanks to Muhammad Soleh atas Cuplikan kata-katanya.

Tidak ada komentar: