Cari Blog Ini

Senin, 24 Juni 2013

Istilah-istilah dalam Astronomi,,


Apa Itu Batas Chandrasekhar?
Batas Chandrasekhar adalah massa maksimum dari suatu bintang katai putih , dan kira-kira besarnya 3 × 1030 kg, sekitar 1,44 kali dari massa matahari. Angka ini sedikit berbeda dalam berbagai tulisan, dari 1,2 sampai 1,46 kali massa matahari dan bergantung pada susunan kimia dari bintang itu,, Batas ini pertama kali dihitung oleh ahli fisika India yang bernama Subrahmanyan Chandrasekhar,,
(wikipedia.org, astronomi.us)

Apa Itu Nebula?
Nebula / nebulae (kabut) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).
Nebula sebagai tempat kelahiran bintang-bintang. Proses terbentuknya nebula diawali ketika awan molekul yang sangat luas runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri, seringkali disebabkan oleh pengaruh ledakan supernova yang ada di dekatnya. Awan runtuh dan terfragmentasi, membentuk hingga ratusan bintang baru. Bintang yang baru saja terbentuk mengionisasi gas yang ada di sekitarnya menciptakan nebula emisi. Nebula yang lain terbentuk oleh kematian bintang. Sebuah bintang yang sedang mengalami transisi ke tahap katai putih menghembuskan bagian terluarnya untuk membentuk planetary nebula. Nova dan supernova dapat juga menciptakan nebula yang dikenal sebagai nova remnant dan supernova remnant. Salah satu nebula yang cukup terkenal adalah Eagle Nebula (nebula Elang). (wikipedia.org, astronomi.us)

Pengertian Rasi Bintang, Gugus Bintang, dan Konstelasi
Suatu rasi bintang, gugus bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.
Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.
Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper.

Astrometri, Cabang Astronomi yang Mempelajari Posisi dan Pergerakan Bintang
10/01/2011 07:13:00 PM  Adi Saputro


Bintang. Credit: science.nationalgeographic.com


Astrometri adalah cabang dari astronomi yang memusatkan perhatian pada posisi bintang dan benda langit lainnya, jarak dan pergerakan mereka. Sebagian astrometri melibatkan pembuatan tangga jarak kosmik.

Astrometri adalah salah satu sub-bidang ilmu yang paling tua, kembali ke zaman Hipparchus, yang menyusun katalog bintang yang pertama. Hipparchus juga menciptakan skala kecerahan yang masih dipergunakan sampai sekarang. Astrometri modern dirintis oleh Friedrich Bessel dengan 'Fundamenta astronomiae'nya, yang menghitung posisi rata-rata sebanyak 3222 bintang yang diteliti antara 1750 dan 1762 oleh James Bradley.

Selain fungsi pokok menyediakan astronom dengan bingkai referensi untuk melaporkan pengamatan mereka, astrometri juga penting bagi bidang seperti mekanika langit, dinamika bintang dan astronomi galaksi. Astrometri juga merupakan alat mendasar dalam menentukan waktu, yaitu bahwa UTC, yang pada dasarnya adalah waktu atomik, disinkronkan dengan rotasi Bumi yang ditentukan dari pengamatan yang sangat teliti.

Perkembangan-perkembangan dalam astrometri :

    Sundial efektif dalam mengukur waktu.
    Astrolabe diciptakan untuk mengukur sudut di langit.
    Penerapan Astrometri menyebabkan berkembangnya ilmu geometri bola.
    Pengukuran secara teliti dari gerakan planet oleh Tycho Brahe membuktikan asas Copernican, bahwa Bumi mengelilingi Matahari.
    Sextant secara dramatis memperbaiki pengukuran sudut-sudut di langit.

Astronom mulai meningkatkan ketepatan setting lingkaran di teleskop mereka, yang mengizinkan mereka untuk melakukan metode paralaks secara lebih teliti lagi dalam menentukan jarak ke bintang dekat. Ini adalah astrometri tradisional.

Hal lainnya adalah penggunaan bintang variabel Cepheid untuk mengukur jarak ke galaksi lain. Dengan mengukur variabilitas kecemerlangan Cepheids di galaksi, Edwin Hubble dapat menentukan jarak mereka.

Hubble memakai Cepheid untuk mengetahui dan menyesuaikan jarak dengan pergeseran merah yang diperlihatkan oleh galaksi-galaksi jauh.

Dari 1989 sampai 1993, Badan Antariksa Eropa (ESA) menggunakan satelit Hipparcos dalam melakukan pengukuran astrometrik yang menghasilkan katalog posisi lebih dari satu juta bintang hingga ketepatan 20-30 milidetik busur. (Sumber: wikipedia.org)
Read More


Serba-serbi Planet Extrasolar / Exoplanet
Planet Extrasolar atau exoplanet adalah planet yang berada di luar tata surya kita,, Pada 19 September 2011, 685 planet extrasolar ditemukan pada 563 sistem tata surya yang telah teridentifikasi,,
Bagian terpenting adalah sebuah bintang memiliki sistem keplanetan,, Data dari misi HARPS mengindikasikan lebih dari setengah dari keseluruhan bintang seperti matahari kita,, Data dari misi Kepler digunakan untuk memperkirakan bahwa disana ada lebih dari 50 miliar planet di galaksi kita (Bima Sakti/Mily way),, Di sana juga terdapat obyek dengan massa seperti planet yang mengorbit bintang kerdil cokelat dan ada yang langsung mengorbit galaksi itu sendiri seperti matahari, namun obyek tersebut belum jelas apakah bisa disebut sebagai planet juga,,
Plaet extrasolar mulai menjadi obyek penelitian pada abad ke-19,, Saat itu banyak yang berpendapat bahwa planet-planet tersebut ada namun belum ada cara untuk mengetahui apakah mereka mirip dengan planet pada tata surya kita,,
Deteksi pertama diumumkan pada tahun 1992 dengan ditemukannya beberapa obyek terrestrial yang mengorbit bintang pulsar PSR B1257+12,, Kemudian pada tahun 1995 diumumkan exoplanet pertama yaitu dengan ditemukannya planet raksasa 51 pegasi b yang mengorbit bintang 51 pegasi,, Sejak itu deteksi keberadaan exoplanet semakin bertambah,,

Banyak exoplanet yang ditemukan melalui pengamatan kecepatan radial dan sensor pencitraan,, Kebanyakan planet raksasa mirip Jupiter, ada beberapa yang memiliki massa kecil, dan ada juga yang hanya beberapa kali lebih besar dari Bumi,,
Penemuan planet extrasolar juga semakin meningkatkan kemungkinan adanya planet yang mendukung kehidupan di luar bumi,, Pada bulan Sepetember 2011 kemungkinan tersebut ditemukan pada planet Gliese 581 d dan HD 85512 b,,
Pada Ferbruari 2011 Misi Kepler NASA mengidentifikasi 1235 calon planet yang belum dikonformasi dengan 997 bintang yang didasarkan pada pengamatan teleskop selama empat bulan,, Termasuk 54 planet yang kemungkinan mendukung kehidupan dan berada pada zona layak huni,, 6 planet pada zona ini dua kali lebih kecil daripada Bumi, meskipun ada juga yang lebih besar dan lebih panas dibandingkan saat pertama kali dilaporkan,,
Sumber: (Adi Saputro/Astronomi.us)


Apa Itu Active Galactic Nucleus (AGN)?
AGN (active galactic nucleus) adalah salah satu daerah dipusat galaksi yang memiliki luminositas spektrum elektromagnetik lebih tinggi, setidaknya pada beberapa bagian atau mungkin keseluruhannya,, Hal itu seperti inframerah, ultra-violet, sinar-X, dan gelombang sinar gamma,,
Sebuah galaksi tempat AGN berada disebut sebagai galaksi aktif,, Radiasi dari AGN diyakini sebagai akibat dari pertambahan massa oleh lubang hitam supermasif di pusat galaksi tersebut,, AGN merupakan sumber radiasi elektromagkentik di alam semesta dan dapat digunakan sebagai sarana untuk menemukan obyek alam semesta yang jauh,,
Sumber: Adi Saputro/Astronomi.us
Apa Itu Heliosheath?
Heliosheath (bahasa Indonesia: selubung surya) adalah zona antara gelombang kejut (termination shock) dan heliopause di perbatasan luar tata surya,, Zona ini berada di sepanjang pinggiran heliosfer, sebuah "gelembung" yang disebabkan oleh angin surya,,
Jaraknya diperkirakan sekitar 80 hingga 100 unit astronomi (AU) dari matahari. Misi penjelajah luar angkasa Voyager 1 dan Voyager 2 saat ini termasuk meneliti heliosheath tersebut,,
Pada Mei 2005, dilaporkan bahwa Voyager 1 telah melewati termination shock dan memasuki heliosheath pada Desember 2004, pada jarak 94 AU,, Sebuah laporan yang lebih awal yang menyatakan bahwa hal ini telah terjadi pada Agustus 2002 (pada 85 AU) kini dianggap secara umum sebagai terlalu awal,,

Lilin Penunjuk Luasnya Alam Semesta,,



Keterangan gambar: Ilustrasi Bintang Ganda Gerhana. Kredit: ESO/L. Calçada,,

Seabad lamanya astronom berupaya menentukan jarak ke salah satu galaksi tetangga kita, Awan Magellan Besar. Mengukur jarak di alam semesta yang amat luas bukanlah perkara mudah. Yang pasti kita tidak dapat bepergian dengan membawa meteran, dan penggaris yang kita butuhkan haruslah sangat panjang. Namun, astronom menemukan cara yang sangat cerdik untuk mengukur jarak, hanya dengan menggunakan  cahaya.
Untuk Awan Magellan Besar, jaraknya ditentukan dengan mengamati pasangan-pasangan bintang yang saling mengelilingi satu sama lain. Pasangan bintang seperti ini kita sebut ‘bintang ganda’; kalian bisa melihat ilustrasinya di dalam foto ini. Dari Bumi kita melihat bintang-bintang tersebut secara bergantian lewat di depan bintang pasangan masing-masing. Setiap kali hal ini terjadi, gabungan kecerlangan bintang berkurang. Dengan mengenali secara seksama pola berkurangnya kecerlangan bintang, astronom bisa menarik segala macam informasi: seberapa besar bintang tadi, berapa banyak materi yang mereka punya, dan bahkan berapa jaraknya dari Bumi.
Dengan menggunakan cara ini, kita kini tahu dengan lebih pasti berapa jarak kita ke galaksi tetangga: 163.000 tahun cahaya. Ini berarti jika kalian bisa menguasai ilmu fisika dan bergerak dengan kecepatan cahaya, yang geraknya paling cepat, 163.000 tahun kemudian kalian baru bisa sampai di sana. Menemukan jarak yang lebih teliti ke Awan Magellan Besar merupakan terobosan penting karena jarak ke bintang-bintang di galaksi tersebut bisa digunakan untuk menentukan jarak ke galaksi yang lebih jauh.
Ketika mengukur jarak di alam semesta, astronom menggunakan cara yang disebut “lilin standard”. “Lilin” ini adalah objek-objek astronomis yang diketahui kecerlangannya. Jika kita mengetahui jarak ke lilin standard terdekat, misalnya di Awan Magellan Besar, kita bisa mengukur jarak ke lilin yang terletak lebih jauh, karena semakin jauh objek, semakin tampak redup. Namun, rangkaian ini hanya akurat di titik terdekat, yaitu Awan Magellan Besar. Nah, berhubung kita sudah tahu jarak pasti ke sana, kita bisa menentukan jarak galaksi yang lebih jauh di alam semesta dengan lebih tepat,,

Fakta menarik: Selain Merkurius dan Venus, semua planet di Tata Surya kita memiliki satelit alami, atau dikenal sebagai bulan. Nah, galaksi kita Bima Sakti pun mempunyai satelit-satelit yang mengorbitnya. Satelit-satelit ini disebut galaksi katai karena ukurannya lebih kecil daripada galaksi-galaksi normal seperti galaksi kita. Awan Magellan Besar adalah salah satunya.