Pertanyaannya:
Apa sebenaarnya meteor itu? Dari mana datangnya? dan bagaimana mensikapinya?
Pada
keadaan normal, fenomena meteor bukanlah barang yang menakutkan, justru
seringkali ditunggu-tunggu orang karena keindahannya. Langit menjadi tampak
indah dan dinamis terutama ketika sedang terjadi hujan meteor.
“Dalang”
bagi munculnya fenomena Meteor adalah satu benda langit yang bernama Meteoroid.
Meteoroid merupakan benda-benda kecil yang mengelilingi matahari, keberadaannya
baru diketahui ketika benda tersebut memasuki atmosfir bumi dan memanas karena
gesekan.
Uap bercahaya yang dihasilkan nampak seperti bintang yang
bergerak (jatuh) di langit, gejala inilah yang kemudian dikenal sebagai
fenomena meteor. Jadi meteor lebih merupakan peristiwa, bukan benda. Tepatnya
peristiwa terbakarnya batu-batu dari langit akibat gesekan dengan molekul
atmosfer.
Berdasarkan
asal-usulnya, meteor dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
1.
Meteorid Asteroidal/keplanetan
Berasal dari pecahan asteroida, orbit elips dengan
periode pendek, terjadinya sewaktu-waktu atau sporadis (tidak memiliki pola
periode tertentu). Asteroid adalah planet kecil/minor dengan ukuran hanya
beberapa km, paling banyak dijumpai antara orbit mars dan jupiter. Jika
benda-benda kecil ini terjebak masuk dalam atmosfer bumi, maka benda tersebut
akan terbakar (karena bergesekan dengan atmosfir) dan memunculkan fenomena
meteor.
2.
Meteorid Kekometan
Berasal dari hancuran komet dengan orbit elips yang
sangat pipih dan sering berimpit dengan orbit bekas komet tertentu. Bila bumi berpotongan
dengan orbit kelompok meteorid ini akan terjadi hujan meteor. Hal ini karena
jumlah meteorid yang begitu banyak. Meteor jenis ini dapat diprediksi kemunculanya.
3.
Meteorid Parabolis
Benda kecil yang asal mulanya belum diketahui, tetapi
masuk anggota tata surya. Orbitnya mungkin terganggu oleh planet lain, sehingga
masuk dalam atmosfir bumi, terbakar dan jadilah fenomena meteor.
Sejatinya setiap hari bumi kita selalu dimasuki oleh
benda asing dan menyebabkan terjadinya meteor. Namun kebanykan, meteorid
tersebut telah hancur menjadi debu sebelum sampai di permukaan bumi. Hal ini
karena sejatinya atmosfir kita merupakan perisai yang luar biasa sehingga menyelamatkan
bumi dari jatuhnya berbagai benda asing.
Hal ini berbeda dengan bulan, atau planet-planet lain
yang tidak memiliki atmosfir, hampir setiap hari “mereka” terkena jatuhan benda
asing, maka di bulan banyak ditemui kawah.
Tapi kenapa dalam beberapa hari ini kita disuguhi
fenomena meteor yang merusak? Kejadian jatuhnya meteor yang masih dalam bentuk
bongkahan batu hingga di permukaan bumi, bukanlah peristiwa aneh. Dalam sejarah
astronomi hal itu sudah biasa terjadi. Hal ini karena ukuran asteroid
yang masuk ke permukaan bumi cukup besar, sehingga atmosfir tidak mampu untuk
menghancurkannya secara keseluruhan menjadi debu-debu meteor. Akibatnya, benda
asing tersebut jatuh di atas permukaan bumi masih dalam bentuk bongkahan.
Peristiwa semacam ini memang memiliki kecendrungan merusak, apalagi jika
kejadiannya di daerah pemukiman.
Kunjungi kami di Facebook Astronomi
Dan Teknologi. Dan Twitter ADT_AstroTek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar